Pages

Penting Gak Sich Pacaran???

Pacaran adalah sebuah istilah yang dipakai oleh para muda-mudi zaman sekarang dalam mengikat hubungan cinta kasih mereka sebelum pernikahan. Sebenarnya pacaran hanyalah sebuah istilah belaka. Ada diantara mereka yang menggunakan istilah komitmen, ttm dan lain sebagainya. Namun, kendatipun itu hanyalah sebuah istilah, dia telah menjadi tradisi yang dianut jutaan kawula muda khususnya. Sayangnya, tradisi pacaran yang hidup di masyarakat sangat identik dengan hal yang negatif. Sebuah hubungan yang hanya mengikuti hawa nafsu dan jauh dari etika moral agama maupun adat istiadat yang benar. Adapun beberapa fakta-fakta yang terkait dengan pacaran.

Pacaran yang dijalani para kawula muda identik dengan hubungan yang di dalamnya penuh romantisme cinta, senang-senang, dan ada tangis kekecewaan. Tidak jarang pula pacaran kerap kali diwarnai oleh adegan mesra antara pasangan yang belum ada ikatan syah menurut agama, seperti: berpegangan tangan, ciuman, berpelukan, bergandengan, berdua-duaan di tempat sepi, bahkan na'udzubillah min dzaliq ada yang sampai berhubungan layaknya suami-istri. Tindakan-tindakan tersebut sangat tidak sesuai dengan norma agama Islam khususnya. Pacaran seperti itu telah mendekati zina dan sangat dilarang. Bahkan norma moral pun tidak membenarkan.

Banyak para pemuda yang telah menyalahgunakan hubungan ini. Mereka telah menodai hakikat kesucian cinta sebagai anugerah Allah swt kepada makhluknya. Mereka banyak terpengaruh oleh budaya Barat yang sangat jauh dari budaya Islami. Sejatinya masih ada cara lain untuk mengemas cinta yang datang dikala belum siap untuk menuju pelaminan. Kita bisa menjalin komitmen berdua yang di dalamnya tetap mengindahkan nilai-nilai agama kita. Hubungan untuk mencari ridho Allah semata.

Kenapa cinta itu harus dikemas dalam sebuah hubungan berkomitmen dikala cinta datang lebih dini? Alasannya barangkali adalah  adanya sebuah perasaan takut kehilangan seseorang yang telah kita yakini mampu menjadi pendamping hidup kita selamanya jika tidak diikat dahulu, padahal untuk diikat dalam hubungan pernikahan belum siap baik secara moril maupun materiil. Oleh sebab itu, perlu adanya sebuah komitmen. Dalam komitmen ini kita harus menjalankan hubungan sesehat mungkin dan jangan sampai melupakan nila-nilai agama kita. Apapun yang kita lakukan bersama harus ada nilai positifnya untuk hubungan kita tersebut kedepannya. Kita dan pasangan kita menjadi partner untuk mencapai tujuan yang mulia. Namun, jika kita tak sanngup menjalankan konsep semacam itu, alangkah baiknya kita tak usah menjalin sebuah komitmen karena itu nantinya hanya mendatangkan kerugian bagi diri kita. Cinta yang tidak mengindahkan nilai-nilai agama akan cenderung menuruti nafsu belaka. Oke, tetap semangat para pejuang Cinta. Hargailah cinta yang merupakan anugerah Yang Kuasa dengan menjaga kesuciannya.^_^

1 komentar:

Pemuda dan Cinta mengatakan...

oke banget dech.^_^

Posting Komentar